Olahraga

KPSTI dan Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Pencak Silat 2024: Menguatkan Tradisi Pasca Pengakuan UNESCO

603
×

KPSTI dan Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Pencak Silat 2024: Menguatkan Tradisi Pasca Pengakuan UNESCO

Sebarkan artikel ini
KPSTI dan Kemendikbudristek Gelar Sarasehan Nasional Pencak Silat 2024: Menguatkan Tradisi Pasca Pengakuan UNESCO

Jakarta, korankabarnusantara.co.id – Pengurus Pusat Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Sarasehan Pencak Silat Nasional Tahun 2024. Acara ini bertema “Menimbang Tradisi Pencak Silat Pasca Diakui UNESCO” dan menjadi momen penting untuk pengukuhan kepengurusan baru PP-KPSTI.

Pada 24-25 Agustus 2024, acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna, Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia pencak silat. Salah satu yang hadir adalah Eddie Marzuki Nalapraya, yang dikenal sebagai Bapak Pencak Silat Dunia.

Eddie Nalapraya, dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya pengelolaan pencak silat secara baik dan benar agar seni bela diri ini bisa terus mendunia. “Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda harus dikelola dengan baik. Jika tidak, UNESCO dapat mencabut pengakuan tersebut. Semoga dengan adanya KPSTI, pencak silat tradisi Indonesia bisa menjadi semakin kuat,” ujar Eddie Nalapraya.

Sarasehan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pencak silat dari berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Pekanbaru. Acara ini menghadirkan empat pembicara kunci: Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Dr. Restu Gunawan, M.Hum., Wakil Ketua Umum PB IPSI Drs. Tunas Dwidharto, SH., Ketua Umum KPSTI Dr. Nur Ali, M.Pd., dan Itje Chodijah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.

Itje Chodijah, sebagai pembicara pertama, menyampaikan pentingnya aksi nyata setelah pengakuan UNESCO terhadap pencak silat. “Sekarang tugas kita adalah menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh UNESCO. Dengan adanya KPSTI, semoga pencak silat semakin kuat dan terjaga kelestariannya,” ucap Itje.

Dr. Restu Gunawan menambahkan bahwa Kemendikbudristek berencana mengintegrasikan pencak silat ke dalam pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler dan festival kompetisi. “Pelestarian paling efektif dilakukan melalui aktivitas nyata, dan kami berharap KPSTI dapat menjadi rumah bagi pegiat pencak silat di Indonesia,” kata Restu.

Anggota Komisi I DPR RI, Abdul Haris, juga menyatakan dukungannya. Ia berharap pengakuan UNESCO terhadap pencak silat dapat dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut, terutama di negara-negara lain yang memiliki komunitas diaspora Indonesia.

“Nanti Duta Besar Republik Indonesia untuk UNESCO akan segera kita hubungi. Supaya semaksimal mungkin diperjuangkan, agar tetap diakui oleh UNESCO,” jelasnya.

Di akhir acara, Ketua Umum terpilih KPSTI, Dr. Nur Ali, M.Pd., menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan berjanji untuk menjalankan amanah ini dengan baik. “KPSTI siap memberikan kontribusi besar dalam upaya melestarikan seni bela diri pencak silat, khususnya silat tradisi,” tegas Nur Ali.

Acara Sarasehan Pencak Silat Nasional 2024 ditutup dengan pengukuhan Ketua Umum KPSTI oleh Kemendikbudristek, diikuti dengan sesi foto bersama para pengurus cabang.

(Tim)