Dalam klarifikasinya kepada media, Amin Setiadi menyatakan bahwa tidak ada keributan yang menyebabkan korban tewas selama acara berlangsung. “Saya pastikan tidak ada korban tewas, apalagi akibat keributan. Itu hanya isu yang tidak benar,” ungkap Amin.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan bahwa peristiwa yang dikaitkan dengan acara tersebut sebenarnya adalah kasus korban miras oplosan, yang lokasinya jauh dari tempat pelaksanaan Mider Buyut. Kejadian tersebut terjadi di lapangan bola Blok Sumur Wuta, RT 08 RW 01, Desa Danawinangun, dan korban adalah warga Desa Klangenan, bukan dari Desa Danawinangun, tempat berlangsungnya acara.
Korban miras oplosan tersebut, Wahyu, dipastikan masih hidup dan tengah dalam masa perawatan. “Kejadian ini hanya kebetulan bertepatan dengan acara Mider Buyut, tetapi tidak terkait dengan acara tersebut,” tambah Amin.
Andre, paman dari korban miras oplosan, juga mengonfirmasi bahwa keponakannya tidak meninggal dunia seperti yang diisukan. Wahyu muntah darah akibat miras oplosan, namun saat ini sedang dalam proses pemulihan. Andre berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Amin Setiadi pun menghimbau agar warga tidak sembarangan menyebarkan isu tanpa memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. “Kalau tidak tahu kejadian sebenarnya, sebaiknya klarifikasi dulu kepada panitia atau pihak terkait, agar tidak menyebarkan informasi yang salah,” tutup Amin.
(Wastija)
