Garut, korankabarnusantara.co.id — Memasuki hari ketujuh pelaksanaan Operasi Keselamatan Lodaya 2025, Polres Garut terus berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi yang dimulai sejak 10 Februari ini bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas dan mendorong masyarakat untuk lebih disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada.
Kasat Lantas Polres Garut, IPTU Aang Andi Suhandi, S.A.P., menyampaikan bahwa jumlah pelanggar yang terjaring razia terus meningkat, dengan fokus utama pada pelanggaran penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, pemeriksaan kelengkapan surat kendaraan, dan penggunaan helm standar.
“Hingga hari ketujuh ini, kami mencatatkan berbagai pelanggaran, di antaranya adalah penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, atau yang sering disebut knalpot brong. Jumlah pelanggar untuk kasus ini sudah mencapai 302 orang,” ujar Aang. Selain itu, terdapat pelanggaran lain seperti tidak menggunakan helm SNI (333 pelanggar), melawan arus (190 pelanggar), menggunakan HP saat berkendara (113 pelanggar), berkendara di bawah umur (214 pelanggar), dan berkendara lebih dari satu orang di motor (79 pelanggar).
Lebih lanjut, Aang menegaskan bahwa pelanggaran dengan knalpot brong menjadi salah satu masalah utama dalam operasi ini. “Knalpot yang tidak sesuai spesifikasi tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban di jalan raya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Polres Garut juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berkendara, mengingat cuaca ekstrem yang belakangan ini sering terjadi, seperti hujan deras yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Sejak dimulainya operasi, pihak kepolisian melihat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggaran, terutama terkait penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar. Untuk menekan angka pelanggaran ini, Polres Garut terus memberikan teguran serta sanksi berupa tilang.
“Operasi ini tidak hanya bertujuan menindak pelanggar, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dengan keselamatan berkendara. Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa keselamatan di jalan sangat penting, baik untuk diri sendiri maupun orang lain,” pungkas Aang.
Operasi Keselamatan Lodaya 2025 diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kedisiplinan pengendara dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Garut.
(Risa)