Pringsewu, korankabarnusantara.c0.id – Menunaikan ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan puncak dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Setelah kembali dari Tanah Suci, seorang Muslim biasanya mengalami transformasi yang mendalam dalam banyak aspek kehidupan. Haji bukan tentang gelar atau status sosial, tetapi lebih kepada perubahan dalam diri yang membawa dampak positif bagi individu dan masyarakat sekitarnya.
Dalam berbagai pandangan, bahwa haji akan berdampak pada perubahan spiritual yang hal itu tidak dapat dinilai dengan gelar haji. Perubahan tersebut antara lain; Pertama. Adanya peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Setelah menyaksikan langsung tempat-tempat bersejarah yang penuh dengan nilai-nilai religius dan spiritual.
Kedua. Ibadah haji mengajarkan kesabaran dan keikhlasan. Prosesi haji memerlukan kesabaran yang luar biasa, mulai dari menanggung kepenatan perjalanan, kepadatan manusia, hingga tantangan fisik selama melaksanakan rangkaian ritual. Ketiga. Ibadah haji juga memperkuat rasa persaudaraan dan persatuan umat Islam. Bertemu dengan jutaan Muslim dari berbagai belahan dunia, tanpa memandang ras, warna kulit, atau status sosial
Keempat. badah haji juga memberikan pelajaran tentang kebersihan jiwa dan pengampunan. Selama di Tanah Suci. Seorang Muslim berusaha untuk membersihkan diri dari segala dosa dengan berdoa, bertobat, dan memperbanyak ibadah. Pengalaman ini diharapkan membawa perubahan perilaku yang lebih baik setelah kembali ke tanah air. Kelima. Ibadah haji mendorong seorang Muslim untuk lebih peduli dan berbagi dengan sesama.
Melihat kondisi orang lain yang berjuang dengan berbagai kesulitan di Tanah Suci, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian yang lebih besar. Seorang Muslim diharapkan cenderung lebih aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, membantu mereka yang membutuhkan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Semoga haji yang kita lakukan bukanlah sekadar gelar “haji” di depan nama, tetapi transformasi spiritual yang membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini adalah pencapaian yang jauh lebih bermakna dan mendalam, yang memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. (Oleh: Sundusiah)