banner bjb
Kabar Daerah

Buka Workshop Arsip Autentifikasi, Sekda Hilmy: Dokumen Memiliki Nilai Sejarah Penting

177
×

Buka Workshop Arsip Autentifikasi, Sekda Hilmy: Dokumen Memiliki Nilai Sejarah Penting

Sebarkan artikel ini
Buka Workshop Arsip Autentifikasi, Sekda Hilmy: Dokumen Memiliki Nilai Sejarah Penting

Cirebon, korankabarnusantara.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Dr. H. Hilmy Riva’i, M.Pd membuka acara Workshop Autentifikasi Arsip Hasil Ahli Media atau Digitalisasi tahun anggaran 2024 di Hotel Sutan Raja Cirebon, Selasa (4/6/2024).

Sekda Hilmy mengatakan, workshop ini berkaitan dengan ahli fungsi arsip melalui autentifikasi. Jadi, tidak hanya sekedar arsip, tetapi memiliki nilai originalitas dan integritas yang harus dipertanggungjawabkan.

“Arsip harus dipertanggungjawabkan sebagai dokumen yang memiliki nilai sejarah dan manfaat yang lalu, hari ini dan kedepan,” ujarnya.

Ia menyebut, bahwa kegiatan ini sangat penting, karena bisa membangun kesadaran, bagaimana pentingnya arsip untuk pembangunan hari ini dan kedepan.

“Pemerintah daerah akan support kaitan dengan arsip, sehingga arsip nantinya menjadi nilai-nilai yang bermanfaat kedepannya,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Cirebon, Drs. H. Abdullah Subandi, M.Si menyebut, selama ini arsip dipandang sebelah mata. Padahal, arsip memiliki suatu hal yang penting, baik untuk menggali masa lalu, kini dan masa depan.

“Banyak dokumen yang belum terasipkan secara baik, seperti sejarah Cirebon, batik trusmi, tari topeng, sintren dan dari pesantren juga, siapa kyai pertama hingga sekarang, itu harus diarsipkan,” katanya.

Ia mengungkapkan, kedepan, pihaknya akan mendaftarkan ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), karena semua arsip harus didaftarkan sebagai aset bangsa.

“Harus didaftarkan sebagai arsip bangsa dan nantinya memiliki nilai jual yang cukup tinggi,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Cirebon hanya memiliki puluhan Arsiparis, namun jumlah tersebut sangat kurang, melihat banyaknya instansi.

“Kita ada 38 Arsiparis, tetapi masih kurang, dengan jumlah perangkat daerah, kecamatan dan desa yang cukup banyak. Jadi, kita manfaatkan gerakan yang ada dan kita akan bangkitkan,” imbuhnya. (Fjr)